Harga Saham BBRI Anjlok Rp130 dalam Sehari, Turun 34,10% dalam Setahun
Jakarta, 19 Februari 2025 – Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) kembali mengalami tekanan pada perdagangan hari ini, Rabu (19/2/2025). Emiten berkode saham BBRI tersebut tercatat merosot sebesar Rp130 per saham dalam sehari. Penurunan ini menambah catatan kinerja saham bank pelat merah yang terus melemah dalam beberapa waktu terakhir.
Berdasarkan data perdagangan, pada penutupan pasar hari ini, harga saham BBRI berada di level Rp3.900 per lembar. Jika dibandingkan dengan harga penutupan pada 17 Februari 2025 sebesar Rp4.030, saham BBRI mengalami penurunan sebesar -0,25% dalam rentang 7 hari terakhir. Sementara itu, dalam jangka waktu satu tahun, kinerja saham BBRI terlihat semakin suram. Dibandingkan dengan harga pada 19 Februari 2024 yang mencapai Rp6.100 per saham, harga saham BBRI hari ini tercatat turun signifikan sebesar -34,10%.
Volume Perdagangan Tinggi, Likuiditas Terjaga
Meskipun harga saham BBRI terus mengalami tekanan, likuiditas saham ini tetap terjaga dengan baik. Sepanjang bulan Februari 2025, volume perdagangan saham BBRI mencapai 6,54 juta lot. Rata-rata nilai transaksi harian saham BBRI juga terpantau cukup tinggi, yakni mencapai Rp1,18 triliun per hari. Hal ini menunjukkan bahwa saham BBRI tetap menjadi salah satu saham yang likuid dan diminati oleh investor di pasar modal Indonesia.
Sementara itu, kabar mengenai aksi akumulasi 1 juta lot saham BBRI oleh Maybank Sekuritas pada tanggal tersebut belum dapat dipastikan kebenarannya. Namun, tingginya volume perdagangan saham BBRI selama bulan Februari 2025 menunjukkan bahwa aktivitas perdagangan saham ini tetap tinggi, meskipun harganya terus mengalami penurunan.
Analisis Pasar: Faktor Penurunan Harga Saham BBRI
Analis pasar menilai penurunan harga saham BBRI dalam beberapa waktu terakhir dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik internal maupun eksternal. Secara internal, kinerja keuangan BBRI yang belum memenuhi ekspektasi investor turut memberikan tekanan pada harga saham. Sementara itu, faktor eksternal seperti ketidakpastian kondisi ekonomi global dan fluktuasi nilai tukar rupiah juga turut memengaruhi sentimen investor terhadap saham-saham perbankan, termasuk BBRI.
Meskipun demikian, beberapa analis tetap optimistis bahwa saham BBRI memiliki potensi untuk pulih dalam jangka panjang. “BBRI merupakan salah satu saham blue-chip dengan fundamental yang kuat. Penurunan harga saat ini bisa menjadi peluang bagi investor untuk melakukan akumulasi dengan harapan mendapatkan keuntungan saat harga saham kembali pulih,” ujar salah satu analis pasar modal.
Prospek Kedepan
Ke depan, investor akan terus memantau perkembangan kinerja BBRI, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi yang masih bergejolak. Kebijakan yang diambil oleh manajemen BBRI dalam meningkatkan kinerja perusahaan serta respons terhadap kondisi pasar akan menjadi kunci bagi pergerakan harga saham BBRI di masa mendatang.
Sementara itu, para pemangku kepentingan di pasar modal juga diharapkan tetap waspada dan melakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan investasi, terutama dalam situasi pasar yang masih diliputi ketidakpastian seperti saat ini.
Demikian laporan terkini mengenai pergerakan saham BBRI. Kami akan terus memantau dan memberikan update terbaru seputar perkembangan pasar modal Indonesia.
Editor: Tim Redaksi